Rabu, 09 Desember 2009

OKSIDIMETRI LaporankYu

ANALISIS DATA

I. Pada percobaan Titrasi Oksidimetri (Titrasi KIO3 dengan Na2S2O3) diperoleh data sebagai berikut:
 Sebelum diberi perlakuan
KIO3= serbuk putih dengan massa= 0,311 gr
Na2S2O3= tidak berwarna
KI= tidak berwarna (20%)
HCl= tidak berwarna (4N)
Larutan kanji= tidak berwarna
 Sesudah diberi perlakuan
 0,311 KIO3 diencerkan ke dalam labu ukur 100 ml: tidak berwarna
 10 ml KIO3 diambil dengan pipet gindok dan dilarutkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml
 KIO3 dalam erlenmeyer + 4 ml KI 20%: tidak berwarna
 KIO3 dalam Erlenmeyer + 4 ml KI 20% + 2 tetes HCl 4N : berwarna merah bata
Kemudian ditetesi dengan Na2S2O3, setelah terjadi perubahan warna dari merah bata menjadi kuning muda titrasi dihentikan. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dan diperoleh V Na2S2O3 sebagai berikut:
1. V1= 8,3 ml
2. V2= 8,4 ml
3. V3= 8,3 ml
Melanjutkan percobaan dengan penambahan larutan kanji sampai terjadi perubahan warna dari kuning muda menjadi biru. Kemudian di titrasi kembali dengan larutan Na2S2O3 sampai terjadi perubahan warna dari biru menjadi tidak berwarna. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dan diperoleh data:
1. Pada percobaan 1
Penambahan 2 tetes larutan kanji V Na2S2O3= 0,3 ml
2. Pada percobaan 2
Penambahan 3 tetes larutan kanji V Na2S2O3= 0,2 ml
3. Pada percobaan 3
Penambahan 5 tetes larutan kanji V Na2S2O3= 0,3 ml
Dari percobaan keseluruhan diperoleh Vakhir Na2S2O3:
1. V1= 8,3+0,3= 8,6 ml
2. V2= 8,4+0,2= 8,6 ml
3. V3= 8,3+0,3= 8,6 ml

Persamaan reaksinya:
2IO3- + 12H+ + 10e- I2 + 6H2O x1
2I- I2 + 2e- x5

2IO3- + 12H+ + 10I- 6I2 + 6H2O
Disederhanakan: IO3- + 6H+ + 5I- 3I2 + 3H2O
I2 + 2S2O3 2I- + S4O6-

Dari perhitungan diperoleh:
N KIO3= 0,08719 N
N Na2S2O3= 0,1013 N

II. Pada percobaan Aplikasi Titrasi Iodometri sampel yang digunakan bayclin.
 Sebelum diberi perlakuan:
Bayclin= tidak berwarna
Air suling= tidak berwarna
KI= serbuk putih
H2SO4= tidak berwarna
Na2S2O3= tidak berwarna
Larutan kanji= tidak berwarna
 Setelah diberi perlakuan:
Massa bayclin dalam piknometer= 74,8827 gram
Massa piknometer kosonh= 44,47 gram
Massa bayclin = massa keseluruhan - massa piknometer
= 74,8827 - 44,47= 30,4127 gram
 2 ml bayclin dalam erlenmeyer + 75 ml air suling (tidak berwarna)
 Bayclin + air suling + KI ± 0,3 gram= berwarna kuning
 Bayclin + air suling + KI + 8 ml H2SO4 (1:6) + 3 tetes ammonium molibdat 5%= warna berubah menjadi coklat dan terdapat sedikit endapan
Kemudian di titrasi dengan larutan Na2S2O3, setyelah terjadi perubahan warna dari coklat menjadi kuning muda titrasi dihentikan. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dan diperoleh data:
Masssa KI Massa Na2S2O3
1. 0,3255 gram 16,9 ml
2. 0,3181 gram 15,8 ml
3. 0,3312 gram 17,6 ml
Melanjutkan percobaan, penambahan larutan kanji sampai terjadi perubahan warna dari kuning mudah menjadi hitam. Kemudian di titrasi kembali dengan Na2S2O3 sampai terjadi perubahan warna dari hitam menjadi tidak berwarna. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dan diperoleh data:
Penambahan kanji V Na2S2O3
1. 3 tetes 0,2 ml
2. 2 tetes 0,1 ml
3. 3 tetes 0,2 ml
Dari keseluruhan percobaan diperoleh:
1. V1= 16,9 + 0,2= 17.1 ml
2. V2= 15,8 + 0.1= 15,8 ml
3. V2= 17,6 + 0,2= 17,8 ml







 Persamaan reaksi:
Cl2 + 2I- 2Cl- + I2
I2 + S2O3- S4O62- + 2I-
Penentuan kadar Cl2 dalam serbuk pemutih
2ClO2 + 4H+ + 2e- Cl2 + 2H2O
2S2O32- S4O62- + 2I-
2I- I2 + 2e-
I2 + 2e- 2I-
Dari perhitungan diperoleh:
Molek Cl2= 0,001732
Berat Cl2:
1. Percobaan 1= 0,061411 gram
2. Percobaan 2= 0,0571014 gram
3. Percobaan 3= 0,063924 gram
Rho= 0,608 gr/ml
M sample= 1,216 gram
% Cl2:
1. 5,256 %
2. 4,695 %
3. 5,256 %
% Cl2:rata-rata= 5,0004 %


DISKUSI

Pada percobaan Aplikasi Titrasi Iodometri antara larutyan pemutih (bayclin) dan larutan Na2S2O3. Pada penambahan H2SO4 dan Amonium Molibdat terbentuk sedikit endapan pada larutan, adalah seharusnya tidak terdapat endapan, hanya perubahan warna saja dari tidak berwarna menjadi coklat. Namun setelah di titrasi endapan hilang.


PEMBAHASAN

Endapan yang terbentuk pada saat penambahan H2SO4 da Amonium Molibdat. Hal ini disebabkan karena pada saat penambahan serbuk KI, pengocokan/mengaduknya kurang merata. Sehinnga pada saat ditambahkan larutan H2SO4 dan Amonium Molibdat terbentuk endapan hitam. Endapan hitam ini berasal dari serbuk KI yang kurang merata pada saat pencampuran. Sedangkan pada saat dititrasi endapan hilang, Karena saat melakukan titrasi larutan terus dikocok hingga terjaadi perubahan warna. Akibat pengocokan, endapan yang tadi terbentuk hilang karena pencampuran telah merata.

KESIMPULAN

Dasar reaksi Titrasi Oksidimetri ialah reaksi oksidasi reduksi antara zat penitrasi dan zat yang dititrasi. Pada percobaan ini kami menitrasikan larutan KIO3 dengan Na2S2O3. Perubahan warna (menandai akhir titrasi) terjadi lebioh cepat setelah ditambahkan indikator larutan kanji daripada penambahan KI dan HCl sebelumnya. Dalam hal ini kanji merupakan suatu indikator yang spesifik karena mampu bbereaksi dengan cara yang spesifik dengan salah satu dari reagen-reagennya dalam suatu titrasi untuk menghasilkan sebuah warna. Pada percobaan ini diperoleh N KIO3= 0,08719 N. Sedangkan N Na2S2O3= 0,1013 N.
Sedagkan pada percobaan Aplikas Titrasi Iodometri kami menitrasi pemutih (bayclin) dengan Na2S2O3. Pada titrasi Iodometri I2 bertibdak sebagai reduktor, karena itu indikator yang digunakan adalah kanji. Jarena warna biru gelap dari kompleks iodin-kanji bertindak sebagaisuatu tes yang amat sensitive untuk iodin. Pada percobaan ini perubahan warna (menandai akhir titrasi) juga berlangsung lebih cepat ketika penambahan kanji daripada KI dan H2SO4 sebelumnya. Dari hasil perhitungan diperoleh persen rata-rata Cl2 sebesar 5,0004 %.